Tugas Peserta Propesa 2011

Posted in: Labels: - 0 comments

Propesa Hari Pertama : 8 September 2011 
  • Tanaman / Pohon beserta potnya
  • 2 buah Roti tawar meses dibentuk trisula :
  1. Trisula meses merah dan latar meses putih
  2. Trisula meses putih dan latar meses merah
  • Nasi : merah putih (berbentuk mangkok dengan nasi merah diatas, nasi putih dibawah)
  • Lauk : bebas yang penting tiap lauk ada unsure P,S,I (misalnya : P = temPe -> ada unsure huruf P) begitupun yang lainnya
  • Bawa air mineral 600ml : merk air mineral PSIKOLOGI (alas warna ungu, tulisan PSIKOLOGI warna emas)
  • Bawa air warna ungu 600ml : merk air mineral PSIKOLOGI (alas warna ungu, tulisan PSIKOLOGI warna emas)
  • Coklat koin 5 buah (bungkus coklat koin warna ungu, ada lambang trisula tiap coklat koin)
  • Permen 5 buah (bungkus warna ungu)

Propesa Hari Kedua : 9 September 2011
  • Roti psikologi : roti tawar dengan sele ungu
  • Nasi : merah putih (berbentuk mangkok dengan nasi merah diatas,nasi putih dibawah)
  • Lauk : bebas yang penting tiap lauk ada unsur K,O,L
  • Susu pahlawan jepang ukuran sedang
  • Bawa air mineral 600ml : merk air mineral PSIKOLOGI (alas warna ungu, tulisan PSIKOLOGI warna emas)
  • Kalung sakti : jeruk mini dirangkai seperti kalung (minimal 5 jeruk mini)

 Propesa Hari Ketiga : 10 September 2011
  • Roti emas : roti tawar dengan sele emas
  • Nasi : merah putih (berbentuk mangkok dengan nasi merah diatas,nasi putih dibawah)
  • Lauk : bebas yang penting tiap lauk ada unsure O,G,I
  • Bawa air mineral 600ml : merk air mineral PSIKOLOGI (alas warna ungu, tulisan PSIKOLOGI warna emas)
  • Minuman ulama
  • Buah psikologi : buah berwarna ungu
  • Balon gas 2 buah warna ungu 


ATRIBUT PROPESA : http://tinyurl.com/4332x2f



Peserta Wajib datang paling lambat pukul 05.30 WIB di Fakultas Psikologi dengan menggunakan Atribut lengkap
Setiap Peserta diwajibkan membawa alat tulis selama propesa berlangsung
Untuk Peserta Perempuan Membawa Perlengkapan Sholat masing-masing
Untuk Peserta lelaki di wajibkan berambut rapi / tidak gondrong

For More Info :
FB BEMF : http://www.facebook.com/bemf.psi.uin.jkt
Twitter @bemfpsiuinjkt : #propesa2011
Niqo Ahmad Arifin  @niqoahmad : 0878 8711 1719  
Sarah Eka Chairunnisa  @sarcill : 0856 1511 355

Atribut Propesa 2011

Posted in: Labels: - 0 comments

Visitasi Akreditasi oleh Asesor BAN-PT

Posted in: Labels: - 0 comments
Dua asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)  melakukan visitasi ke Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah pada tanggal 11-12 Juli 2011.  Mereka berdua adalah Prof Suryanto, M.Si dari Fakultas Psikologi UNAIR Surabaya dan Prof. A. Pratiknya dari Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.  
“Tujuan visitasi ini adalah untuk memverifikasi kebenaran informasi yang ditulis di dokumen akreditasi dengan kondisi real di lapangan”, ungkap Suryanto  di hadapan pimpinan fakultas, dosen, mahasiswa, karyawan, alumni, dan orang tua mahasiswa pada hari pertama visitasi di ruang sidang fakultas.
Sebelum melakukan visitasi, tambah Suryanto,  asesor telah melakukan desk evaluation terhadap dokumen akreditasi yang diserahkan ke BAN-PT. Hasil desk evaluation ini yang akan dicocokkan dengan kondisi di lapangan.  “Dari pengalaman saya sebagai asesor, ada dokumen akreditasi yang sangat bagus (ideal), tetapi kondisi di lapangan sangat minim. Sebaliknya ada dokumen akreditasi yang biasa saja, tetapi kondisi di lapangan  jauh lebih baik dari apa yang ditulis di dokumen”, jelas Suryanto.
Pada hari pertama visitasi, selain melakukan wawancara dengan sivitas akademika dan stakeholders, asesor juga melakukan observasi  di perpustakaan, ruang kuliah, ruang dosen, laboratorium psikologi, dan fasilitas penunjang lainnya. Temuan dari wawancara dan observasi disampaikan kepada pihak fakultas untuk melakukan penyesuaian dan perbaikan Borang Akreditasi.
Pada hari kedua visitasi, kedua asesor memberikan feedback dan temuan mereka kepada pihak fakultas. Temuan yang dipaparkan dilengkapi dengan berita acara yang ditandatangani oleh   asesor atas nama BAN-PT dan  Dekan Fakultas Psikologi yang selanjutnya dijadikan dasar penilaian akreditasi.
“Sebagai asesor saya hanya memberikan penilaian tetapi tidak tahu nilai akhir dari proses akreditasi ini”, ungkap Suryanto seraya menambahkan keputusan nilai akhir ditetapkan oleh anggota BAN-PT melalui rapat pleno.
Dari visitasi tersebut ada lesson learned yang perlu ditindaklanjuti oleh fakultas. Diantaranya adalah penambahan dana untuk penelitian dosen, payung penelitian dosen yang melibatkan  mahasiswa, data base alumni psikologi, optimalisasi pemanfaatan fasilitas informasi dan teknologi (IT) dalam  memberikan layanan, dan kerjasama dengan pihak pemerintah dan non pemerintah.
Sambil berdo’a dan menunggu hasil akreditasi, pihak fakultas bisa melakukan perbaikan dan peningkatan dalam berbagai hal. Tentu saja ini menjadi tanggungjawab dan komitmen bersama. Jangan sampai karena sudah divisitasi malah terlena dan merasa puas dengan kondisi yang ada. Even the best can be improved.  Sebagai catatan hasil akreditasi BAN-PT  empat tahun yang lalu adalah B.  Semoga hasil akreditasi tahun ini (2011) bisa lebih baik. Amin. 

From: Web

Pusat Riset Psikologi Kuantitatif Terdepan di Indonesia

Posted in: Labels: - 0 comments
Fakultas Psikologi UIN Jakarta kini memiliki gedung Pusat Layanan Psikologi (PLP) di Kampus II Jalan Kertamukti, Pisangan, Ciputat Timur. Gedung tiga lantai yang diresmikan Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany pada 19 Mei 2011 itu berdiri di atas lahan seluas 1.080 meter persegi dan luas bangunan 700 meter persegi. Mengapa gedung tersebut dibangun, apa saja fungsi dan fasilitasnya? Untuk mengetahuinya, Apristia Krisna Dewi dari BERITA UIN Online mewawancarai Dekan Fakultas Psikologi Dr Jahja Umar di ruang kerjanya, Kamis (19/5). Berikut petikannya.
Apa fungsi Gedung Pusat Layanan Psikologi (PLP)?
Gedung Pusat Layanan Psikologi (PLP) ini memiliki dua fungsi. Pertama, sebagai fasilitas laboratorium praktikum bagi mahasiswa Fakultas Psikologi. Kedua, sebagai pusat layanan atau semacam badan usaha bagi masyarakat. Misalnya, pusat layanan semacam konselingdan training baik bagi calon pegawai pemerintah daerah, instansi swasta, industri, maupun training  pengembangan budaya.
Fasilitas apa saja yang tersedia?
Fasilitas yang ada di gedung PLP ini tidak berbeda dengan laboratorium psikologi lainnya. Di PLP terdapat bermacam alat-alat percobaan psikologi, misalnya percobaan di bidang psikometri, motivasi, dan persepsi. Selain itu juga ada laboratorium konseling dan laboratorium anak dan perkembangan, khususnya pada anak balita. Pada laboratorium anak, misalnya ada anak atau balita yang memiliki kelainan psikis, terhambat pertumbuhan atau terlambat perkembangannya di sini tempatnya. Di samping itu, ada ruang bermain anak, ruang konseling, ruang training, dan sebagainya. Selain fasilitas yang lengkap, kita juga sediakan beberapa psikolog yang ahli di bidang tersebut.
Apa yang mendasari pendirian Gedung PLP ini?
Ilmu psikologi itu banyak cabangnya. Ada ilmu psikologi faal, psikometri, psikoterapi, bahkan ada yang terkait dengan kedokteran. Semua ilmu tersebut dipelajari di dalam kelas perkuliahan psikologi. Kalau di kelas mahasiswa belajar psikologi secara teoritis, maka di gedung ini mahasiswa mengaplikasikan teori tersebut ke dalam kelas praktikum. Jadi mahasiswa membutuhkan laboratorium  baik untuk praktik maupun riset dan ini tempatnya.
Selain itu, kami juga melihat kebutuhan masyarakat di bidang pelayanan psikologi meningkat. Di gedung ini tersedia layanan konseling di samping layanan training dan motivasi. Layanan konseling misalnya ada yang trauma pasca bercerai, anak yang terlambat perkembangannya, anak yang tidak semangat belajar, atau ada remaja yang stress karena patah hati,  itu bisa dilayani di gedung ini dengan  tarif  yang bervariasi.
Bagaimana agar gedung ini dapat dijadikan penunjang kegiatan riset terutama dalam riset psikologi?
Selain melayani problem seperti di atas, gedung ini juga dapat dijadikan riset untuk mengukur tingkat kecerdasan, kecemasan, kesetiaan, kejujuran, dan lainnya. Semua alat ukurnya sudah tersedia. Riset yang dilakukan umumnya menggunakan analisis kuantitatif yang menggunakan prinsip matematika yaitu statistika serta datanya diolah dengan komputer. Sebab,  riset psikologi pasti selalu berhubungan dengan kuantitatif bukan kualitatif. Karena riset kuantitatif itu ilmiah dan dapat diuji kebenarannya. Dengan riset tersebut, kita akan mengembangkan misi PLP sebagai pusat riset psikologi kuantitatif yang terdepan di Indonesia. Di Indonesia baru ada laboratorium sebesar gedung PLP UIN Jakarta, dan itu hanya UIN Jakarta yang memiliki laboratorium psikologi terbesar dengan alat  penunjang riset terlengkap di Indonesia.
Untuk mencapai misi tersebut, bagaimana kebijakan fakultas terhadap dosen dan mahasiswa?
Para dosen di Fakultas Psikologi kami wajibkan untuk mengikuti kuliah statistik setiap hari Jumat. Pada hari tersebut dosen tidak ada yang mengajar karena wajib mengikuti latihan untuk mempertajam kemampuan statistik mereka. Kalau seandainya dosen tidak latihan statistik sehingga tidak cakap dalam bidang ilmu tersebut, nantinya malah ada mahasiswa yang lebih pintar dari dosennya. Tentunya sangat kacau jika terjadi hal tersebut.
Bagi mahasiswa, selain dituntut untuk belajar serius dan sungguh-sungguh, juga dituntut mengembangkan riset berbasis analisis kuantitatif sejak awal kuliah. Untuk menguasai riset kuantitatif, pendalaman  materi  statistik dilakukan dari level dasar hingga level empat, berbeda dengan jurusan lainnya di UIN Jakarta yang penguasaan statistiknya hanya satu hingga dua level. Selain penguasaan statistik secara mendalam, setiap dua minggu di dalam perkuliahan psikologi juga diadakan kuis atau ujian.
Di samping itu, bagi mahasiswa yang sedang melakukan riset kuantitatif, terutama riset dalam rangka skripsi, variabelnya minimum harus delapan. Variabel bagi mahasiswa S1 ini lebih tinggi daripada S2 atau S3. Mungkin ada yang berpikir bahwa kebijakan tersebut terlalu berat bagi mahasiswa. Sebenarnya kebijakan itu bukan untuk saya, tetapi untuk kebaikan mahasiswa itu sendiri yaitu untuk bekal masa depan kelak. Sebab, yang namanya belajar itu adalah proses perjuangan. Bukan sambil main-main.
Adakah nilai Islami yang terkandung dalam perkuliahan psikologi, terutama sejak diresmikannnya Gedung PLP?
Sesuai dengan salah satu misi Fakultas Psikologi yaitu mencetak sarjana psikologi yang unggul, professional, dan memiliki nilai islami, maka kami integrasikan ilmu Islam dengan ilmu psikologi dalam kegiatan perkuliahan. Salah satu matakuliahnya adalah Psikologi Agama. Psikologi agama adalah ilmu yang mempelajari perilaku orang beragama. Ilmu tersebut mengkaji bagaimana orang beragama agar perilakunya menjadi lebih baik. Tetapi menurut saya yang lebih penting sebagai unsur islami itu bukan ilmunya. Tetapi orangnya. Bagaimana seseorang mempelajari ilmu atau sesuatu yang memiliki nilai-nilai islami tapi dia nyatanya tidak memiliki prinsip Islami. Hal itu sangat berpengaruh pada akhlak dan kehidupannya.
Apa harapan Anda setelah Fakultas Psikologi mempunyai Gedung PLP?
Saya berharap agar gedung pusat layanan psikologi ini dapat mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar, khususnya di bidang praktikum sesuai kurikulum, serta mendukung  Fakultas Psikologi menuju fakultas unggul dan terdepan dalam bidang riset kuantitatif. Selain itu menjadi pusat layanan psikologi komersial terdepan bagi masyarakat.


From : Web
Posted in: Labels: - 0 comments

Nyctophobia - Takut Gelap

Posted in: Labels: - 0 comments

Ternyata bukan hanya anak kecil yang takut gelap. Banyak orang dewasa yang mengalaminya. Bahkan riset yang diadakan oleh Warwick Castle, puri abad pertengahan di Warwickshire, Inggris, menunjukkan bahwa 10 persen dari orang dewasa di Inggris (jumlahnya diperkirakan 5 juta orang) tak mau ditinggalkan sendiri dalam kegelapan. 
Angka ini sungguh di luar dugaan Warwick, apalagi 25 persen dari responjden mengaku takut gelap sejak masih anak-anak. Setelah dewasa, mereka tetap tak mampu tidur lelap kecuali ditemani lampu meja sepanjang malam. Bahkan, 60 persen responden mengaku tidak mematikan lampu ketika keluar dari rumah karena takut ketika pulang nanti rumahnya terlihat gelap dan sunyi.
Rasa takut gelap ini oleh para psikolog sering disebut Nyctophobia. Kadang-kadang penyakit ini menguasai seseorang, dan membuatnya merasa lemas dan ketakutan. Bagi sebagian orang, rasa takut ini membuatnya merasa lumpuh, sehingga tak dapat menikmati aktivitas yang mengharuskannya sendirian, berjalan malam hari, kemping, atau eksplorasi alam. Dan, ini tak cuma dialami kaum perempuan, lho.


"Ketika Anda berada di dalam kegelapan, pikiran Anda bisa memanipulasi Anda," begitu kata juru 20 persen orang dewasa mengalami panik luar biasa ketika lampu tiba-tiba mati tanpa pemberitahuan.
Tentu, tak mungkin kita menghindari kegelapan, karena kita akan menemuinya setiap hari. Maka, sebaiknya setiap orang berusaha mengatasi rasa takutnya ini. Adakah cara yang memungkinkan kita melenyapkan penyakit ini secara berangsur-angsur?
1. Dahulukan logika. Kebanyakan rasa takut itu tidak logis, dan secara alamiah emosional. Menerapkan logika dalam masalah emosional tampaknya berlawanan, tapi sebenarnya tidak. Misalnya Anda sedang berbaring di tempat tidur, ingin ke kamar mandi tapi takut keluar karena ada bayangan gelap di sudut ruangan. Segera nyalakan lampu ruang tidur, dan amati apa sebenarnya bayangan itu. Begitu Anda mulai merasakan bahwa rasa takut menguasai Anda, mulailah berpikir rasional dengan mengatasi takut itu dengan fakta-fakta. Lihat apa yang mengganggu Anda. Mungkin itu hanya bayangan pakaian yang digantung di belakang pintu.
2. Melatih penglihatan pada malam hari. Ketika kita baru masuk dari ruangan yang terang ke ruangan yang gelap, kita pasti tidak dapat melihat apa-apa. Tetapi perlahan, mata kita akan mulai dapat menangkap obyek-obyek di dalam ruangan. Cobalah menyebutkan benda-benda yang Anda lihat. Dengan mampu menggambarkan apa yang Anda lihat, indera penglihatan malam hari ini akan meningkat, dan rasa takut akan berkurang.
3. Bacalah artikel yang inspiratif. Film horor konon sering ditonton oleh orang-orang yang penakut. Sebab, dengan demikian ia bisa membayangkan apa yang akan terjadi bila ia mengalami seluruh teror itu. Tetapi daripada nonton atau membaca novel horor sebelum tidur, lebih baik pilih bacaan yang inspiratif. Entah itu buku-buku agama, spiritual, movitasi, apapun yang akan menghangatkan hati Anda. Bacaan itu akan membuat Anda rileks dan mengantuk.
4. Meditasi, visualisasi, dan berdoa. Meditasi sebelum tidur dirasakan banyak orang dapat membuat tubuh dan pikiran jadi rileks, serta membantu melepaskan ketegangan dan mengatasi takut. Berdoa juga membantu kita merasa dilindungi dari lingkungan sekitar, sedangkan visualisasi bisa menjadi cara yang baik untuk menyiapkan pikiran selama pagi hari untuk menerima malam hari. Saat Anda duduk atau berbaring di tempat tidur, bayangkan Anda berada di suatu tempat yang Anda inginkan. Lihatlah bagaimana Anda berjalan dan menikmati tempat tersebut. Pandanglah langit yang cerah, dan rasakan hangatnya sinar matahari. Kemudian, bayangkan juga indahnya langit yang dihiasi bintang dan bulan pada malam hari.
5. Ajak teman jalan-jalan malam hari. Salah satu cara untuk mengatasi rasa takut adalah menghadapinya. Berjalan di kegelapan ditemani beberapa orang membuat Anda akan melangkah dengan percaya diri dan berani. Tak perlu banyak berbicara, nikmati saja suara-suara alam di sekitar seperti suara jangkrik atau hembusan angin yang menerpa pepohonan. Akan sempurna jika bulan sedang purnama, karena Anda akan menikmati indahnya malam hari.


Kebanyakan orang jadi takut gelap karena pernah mengalami kejadian buruk. Jika hal ini terjadi pada Anda, cobalah berdamai dengan kejadian tersebut. Lalu, terapkan lima langkah di atas. Anda akan merasa lebih rasional dan tidak lemas lagi. Ingatlah: pemberani bukanlah orang yang tidak punya rasa takut sama sekali, melainkan orang yang sanggup mengatasi rasa takutnya.


From : Kaskus
Posted in: Labels: - 0 comments
"Just because you are breathing, it doesn't mean you're alive."


- Anonymous - 
Posted in: Labels: - 0 comments

Posted in: Labels: - 0 comments

Copyright © 2010 Psikologi UIN 2011 All rights reserved. Powered by Blogger .

Design by themetraffic. Blogger Template by Anshul | Funny Pictures.